KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan begitu banyak rizki dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Shalawat dan salam selalu kita curahkan kepada junjungan
kita Nabi Besar Muhammad SAW., sebagai
Rahmatan lil’alamin yang telah membawa umat manusia dari jalan kegelapan menuju
kehidupan yang mendapat sinar illahi seperti sekarang ini.
Alhamdulillah
makalah yang berjudul “HUKUM KEKEKALAN ENERGI” ini dapat diselesaikan semata-mata
atas kehendak-Nya dan rahmat serta cinta kasih-Nya yang berlimpah. Rasa syukur
kami atas kemurahan-Nya karena telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, secara khusus penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1) Bpk. M. Yusuf, S.Pd., MM. Dan Bpk. Abidin
Pasaribu, S. Pd. yang telah ikut membantu dalam memberikan kontribusi batasan
materi sejarah fisika yang telah ditugaskan.
2)
Seluruh sahabat-sahabat
kami, keluarga besar Bugafis 2010 serta adik – adik Fisika 2011 yang selalu
memberikan dukungan serta semangat yang tak kenal henti.
Penulis menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
terselesaikannya penyusunan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Indralaya, Mei 2012
(Penulis)
BAB I
ISI
A.
ASAL
MULA KONSERVASI ENERGI
Kita
telah mengetahui pada tahun 1831 Faraday telah memperkenalkan bidang listrik
magnet. Pada percobaan sebelumnya ia telah menemukan bahwa arus listrik dapat menghasilkan
sifat kemagnetan, kemudian di percobaan berikutnya ia menunjukkan bahwa magnet
memiliki kekuatan dalam keadaan tertentu untuk menghasilkan listrik. Ia telah
membuktikannya, dan memang benar adanya hubungan antara listrik dan sifat
kemagnetan. Ia kemudian menujukkan bahwa seluruh bagian, baik banyak ataupun
sedikit akan dipengaruhi oleh gaya magnet, dan bahkan cahaya dapat dipengaruhi
oleh magnet contohnya pada fenomena polarisasi. Ia yakin bahwa ia telah melengkapi
segala sesuatu yang berhubungan dengan kelistrikan secara keseluruhan, konvertibilitas
listrik dan aksi kimia. Kemudian ia menghubungkannya dengan cahaya, afinitas
kimia, sifat kemagnetan, dan kelistrikan. Dan lebih jauh, ia mengetahui
sepenuhnya bahwa tak seorangpun dapat memproduksi kekuatan (energi) dan
menyediakan satu sama lain sampai kapanpun. “ Tidak di tempat manapun” katanya. “ Apakah
mungkin ada energi yang tercipta dengan
sendirinya tanpa adanya suatu pemasok
yang cocok untuk menyediakannya.” Ketika Faraday menulis kata-kata ini pada
tahun 1840 ia telah membuka awal baru melalui gagasan sederhana namun memilki
arti yang sangat besar daripada sesuatu yang telah ia rumuskan sebelumnya. Ia
melihat sebuah kebenaran besar tanpa sepenuhnya menyadari pentingnya hal ini
bagi kehidupan manusia kedepannya.
Gagasan
menakjubkan yang Faraday kemukakan ini nyaris tidak disadari sebagian besar
orang dan ini merupakan sebuah kebenaran dan setelah keluarnya pernyataan ini, gagasan
yang dibuatnya ini kemuadian dikenal sebagai sebagai doktrin dari “konservasi
energi”, hukum yang menyatakan pengubahan energi dai satu bentuk ke bentuk
lainnyatidak akan pernah terjamin dalam suatu kuantitas yang sama, atau
singkatnya “untuk menciptakan atau memusnahkan energi adalah suatu ketidakmungkinan,
dan seluruh fenomena dari materi di alam semesta terbentuk dari transformasi
energi.
Beberapa
ahli filsafat berpikir bahwa gagasan menakjubkan yang dikemukakan faraday
pernah dipikirkan oleh manusia sebelumnya. Jadi boleh dikatakan, ini merupakan
satu dari pemikiran terbesar yang merupakan dasar dan sebuah petunjuk yang
terjadi dalam abad ke-19. Gagasan menakjubkan Faraday pada waktu itu, sebenarnya merupakan hal yang
terpisah dari apa yang ditelitinya, dan sudah dapat dikategorikan sebagai suatu
pencapaian yang luar biasa bila kita kita bandingkan perkembangan ilmu pada masa itu dengan masa
sekarang, dan sudah sepatutnya kita menghargainya, sebab pemikiran seluas ini
tidak seluruhnya dimiliki oleh sebagian besar orang.
#
Note: pemikiran faraday ini merupakan dasar
dari hukum kekekalan energi, dengan kata lain, mulai muncul ide untuk melakukan
penelitian mengenai konservasi energi ini muncul setelah gagasan faraday muncul.
Sebenarnya bukan hanya Farday yang memikirkan hal
ini, sebagian lainya juga sudah pernah memikirkan hal ini sebelumnya namun
mereka beum bisa menyatakannya secara langsung, orang-orang yang terlibat dalam
teori undulatory cahaya dan panas hampir menyatakannya. Doktrin Yong dan Frensel
merupakan jalan utama yang mengarahkan pada masalah konservasi. Disamping itu
Fenomena elektromagnetik juga telah membantu mengarahkan pada masalah
konservasi energi. Tapi dari semua ini belum benar-benar dapat membantu
mengarahkan pada sebuah tujuan yang sama, yaitu masalah konservasi namun hal
ini justru mengarah ke sub bidang ilmu lain dari fisika.
Energi panas, tidak mampu dibuat, melainkan bentuk
dari suatu transformasi energi. Untuk
membuktikan kebenaran mengenai konservasi energi ini, pad abad ke-18 Count
Rumford and Humphry Davy menunjukkan, kerja mungkin diubah kedalam bentuk panas,
dan penafsiran yang benar dari fakta ini berarti transormasi dari molar menjadi
gerakan intro molekular. Kita dapat sepenuhnya ragu dengan perkiran dua lelaki
jenius ini, karena masih belum ada kejelasan, belum ada data yang dapat
menunjukkan kebenaran pemikiran mereka, seharusnya ada hubungan yang erat
antara jumlah molar dan gerakan molekular, sebab itu masing-masing dari mereka
memandang persoalan ini melalui hukum mechanical
equivalent of heat. Tapi keduanya masih tidak mampu membuktikan pemikaran yang
mereka nyatakan sendiri, hingga akhirnya hilang begitu saja.
Tapi
pada 1824, ahli filsafat Perancis Sadi Carnot menyatakan hal yang sama namun
dalam konteks yang berbeda dengan Count Rumford dan Humphry Davy, ia yakin
bahwa pasti kuantitas dari kerja dapat diubah kedalam kuantitas yang pasti pula
dalam bentuk panas, baik dalam jumlah yang banyak ataupun sedikit. Sama seperti
peneliti sebelumnya, Carnot tidak dapat membuktikan keyakinannya atas pemikirannya
mengenai konservasi energi, ia masih menyatakannya dalam bentuk “faktor-faktor
berubah yang dapat diperhitungkan”, tapi
ia tidak mampu memberi alasan dengan jelas hubungannya dengan energi mekanik.
Pada tahun 1840, muncul seorang yang
benar-benar meneliti kembali hasil pemikiran Rumford dan Davy setelah keduanya
meninggalkan pemikiran yang mereka buat sendiri dan kemudian berhasil menyelesaikannya
dalam bentuk yang rumit. Rumahnya di Manchester, England , ia bekerja di sebuah
pabrik. Ia adalah teman dan murid dari ilmuan besar Dr. Dalton. Namnya James
Prescott Joule.
Dari
hasil demonstrasi yang dilakukan joule ada sebuah kakuratan dan kesamaan mutlak
antara “mechanical work” dan panas
tanpa memperhatikan bentuk perwujudan
gerakan molar, dan dapat menghasilkan sebuah kepastian dan terukur jumlah dari
panasnya. Joule menemukan, sebagi contoh, permukaan lautan di Manchester adalah
setinggi 707 kali, dengan tinggi air yang hanya dua kaki dapat mengahsilkan
cukup panas untuk menaikkan suhu dari satu pound air dalam satu derajat
fahrenheit. Jika panas tidak dapat diciptakan namun hanya dapat ditranformasikan dalam bentuk yang lain, maka
tidak harus dalam bentuk jenis yang sama, misalnya dalam bentuk energi cahaya,
energi listrik, energi magnet yang kesemuanya itu memiliki hubungan yang erat
dan saling terkait anatara satu dengan yang lain, sehingga antara satu dengan
lainnya dapat saling bertransformasi dengan panas. Semua analogi tersebut
nampakanya menuju pada suatu kesimpulan yang benar, seluruh eksperimen yang
dilakukanpun nampakanya mendukung. Hukum
setara mekanika panas kemudian menjadi kunci utama dari hukum terbesar, hukum
kekekalan energi.
Namun
sebelum Joule bereksperimen dengan transformai panas, seorang berkebangsaan Denmark telah mempelajarinya terlebih dahulu, seorang
ahli filsafat Kopenhagen, Colding namanya telah mendapat ide yang sama dan
telah mempertunjukkannya. Dan masih di era yang sama di negara Jerman, 3 orang
ilmuan yang telah terlebih dahulu melakukannya dari Joule dan Colding hampir
mampu menunjukkan kebenaran dari hukum ini, namun sayangnya mereka belum dapat
memaparkan secara jelas dan tidak mampu mempertunjukkannya. Nama dari ketiga
orangan jerman itu adalah Mohn, Mayer, dan Helmothz. Mereka bertiga telah
berjasa besar memberikan doktrin terhadap konservasi energi yang saat ini
tengah menjadi perhatian kita.
Pada
1837 pemikir asal Jerman ini, Mohr, telah memahami kebenaran yang sebenarnya,
dan menyataknnya dalam sebuah artikel “Zeitschrift fur Physik” dan lain
sebagainnya. Tapi artikel-artikel ini tidak menarik perhatian sama sekali bagi
orang-orang pada saat itu, bahkan dari negara Mohr sendiri. Namun Mohr masih
mendapatkan penghargaan atas usahanya dalam memecahkan masalah konsevasi energi
dan berani mengungkapkannya , dan mungkin belum pernah ada orang yang memikirkan masalah ini sejauh
dirinya dan berhasil menemukan kebenaran sesungguhnya sejelas seperti yang ia
dapatkan, meskipun ia idak berhasil menunujukkan validitasnya, namun hal itu
tidak perlu dipermasalahkan.
Lima
tahun setelahnya, pada 1842 Dr. Julius Robert Mayer, seorang dokter praktik di
kota kecil heilborn, di jerman, menerbitkan makalah di Liebig Annalen “The
Forces of Inorganic Nature," yang isinya tidak hanya mengenai teori
mekanika panas saja, tetapi juga doktrin untuk kekekalan energi yang
secara eksplisit berhasil ia ungkapkan.
Dua
tahun sebelumnya, ketika ia menjadi ahli bedah di sebuah kapal Hindia Belanda
yang tengah menjelajahi daerah tropis , ia mengamati bahwa darah
vena pasien tampak lebih merah dari darah vena yang biasanya diamati di daerah
beriklim iklim sedang. Dia merenungkan fakta yang
tampaknya tidak berarti ini, dan
akhirnya ia menemukan kesimpulan bahwa penyebabnya oksidasi yang lebih rendah dari
oksidasi yang dipelukan untuk menjaga
suhu tubuh di daerah tropis. Melalui refleksi ini dengan menganalogikan tubuh
sebagai mesin yangbergantung pada kekuatan luar agar meiliki kemampuan
untuk melakukan suatu hal, dan pada akhirnya
ia menemukan pendapat yang bebas untuk “mechanicaltheory
of heat”.
A.
Karangan
Mayer pada 1847
Pada tanggal 23 Juli di tahun 1847, Helmholtz menyebutkan
"Konservasi gaya " pada
Physical Society. Kata "Gaya", yang dimaksud Helmholtz disini setara
dengan istilah modern yang sering digunakan saat ini "energi." Kalimat
ini ternyata diterima dengan sangat baik oleh Masyarakat, tapi Helmholtz
terpaksa menerbitkannya sebagai pamflet setelah Poggendorff menolak Annalen-nya
(sejenis jurnal fisika yang diterbitkan pada masa lampau) karena dianggap terlalu
spekulatif.
Helmholtz merangkum kesimpulan dalam esainya
sebagai berikut : Tidak mungkin untuk
menurunkan jumlah tak terbatas dari kekuatan mekanik (energi) meskipun dengan
cara apapun termasuk mengkombinasikannya sedimikian rupa secara alamiah.
B.
JAMES PRESCOTT JOULE DAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Karena itu, ayahnya sengaja mendatangkan guru privat ke rumahnya dan
menyediakan semua buku yang diperlukan Joule. Tidak hanya itu, ayahnya bahkan
menyediakan sebuah laboratorium khusus untuk Joule. Meskipun begitu, Joule
tidak hanya mengandalkan pelajaran yang ia dapatkan dari guru privatnya. Joule
tetap berusaha belajar sendiri sehingga sebagian besar pengetahuan yang
dimilikinya diperoleh dengan cara belajar sendiri. Namun, ada satu pelajaran
yang cukup sulit dipahaminya, yaitu Matematika. Setelah berusia 17 tahun Joule
baru bersekolah dan masuk ke Universitas Manchester dengan bimbingan John
Dalton, seorang ahli kimia Inggris yang begitu terkenal.
Joule dikenal sebagai siswa yang rajin belajar, rajin bereksperimen, dan
juga rajin menulis buku. Bukunya yang berjudul Tentang Panas yang Dihasilkan
oleh Listrik terbit pada tahun 1840 saat ia berusia 22 tahun. Tiga tahun
kemudian tepatnya pada tahun 1843 bukunya mengenai ekuivalen mekanik panas
terbit. Lalu, empat tahun berikutnya (1847) ia juga menerbitkan buku mengenai
hubungan dan kekekalan energi. Buku-buku hasil karyanya tersebut begitu menarik
perhatian Sir William Thomson atau dikenal dengan nama Lord Kevin. Sehingga,
akhirnya Joule bekerja sama dengan Thomson dan menemukan efek Joule-Thomson.
Efek tersebut merupakan prinsip yang kemudian dikembangkan dalam pembuatan
lemari es. Efek tersebut menyatakan bahwa apabila gas dibiarkan berkembang
tanpa melakukan kerja ke luar, maka suhu gas itu akan turun. Selain itu, Joule
yang sangat taat kepada agama juga menemukan hukum kekekalan energi bersama
dengan dua orang ahli fisika dari Jerman, yaitu Hermann von Helmholtz dan
Julius Von Mayer. Hukum kekekalan energi yang mereka temukan menyatakan bahwa
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat berubah
bentuk menjadi energi listrik, mekanik, atau kalor.
Ia adalah seorang yang hobi fisika. Dengan percobaan
ia berhasil membuktkan bahwa panas (kalori) tak lain adalah suatu bentuk energi. Dengan demikian ia
berhasil mematahkan teori kalorik, teori yang menyatakan panas sebagai zat
alir. Joule (simbol J) adalah satuan SI untuk energi dengan basis unit
kg.m2/s2. Nama joule diambil dari penemunya James Prescott Joule. Joule
disimbolkan dengan huruf J. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Mayer
of Heilbronn.
Joule diambil dari satuan unit yang didefinisikan
sebagai besarnya energi yang dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton
sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 joule sama dengan 1 newton meter (simbol:
N.m). Selain itu, satu joule juga adalah energi absolut terkecil yang
dibutuhkan (pada permukaan bumi) untuk mengangkat suatu benda seberat satu
kilogram setinggi sepuluh sentimeter.
Definisi satu joule lainnya yaitu pekerjaan yang
dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik sebesar satu coulomb melalui
perbedaan potensial satu volt, atau satu coulomb volt (simbol: C.V). 1 joule
juga dapat didefinisikan sebagai pekerjaan untuk menghasilkan daya satu watt
terus-menerus selama satu detik, atau satu watt sekon (simbol: W.s).
Konversi 1 joule adalah sama dengan 107 erg.
1 joule mendekati sama dengan: 6.241506363x1018 eV
(elektron volt), 0.239 kal (kalori), 2.7778x10-7 kwh (kilowatt-hour),
2.7778x10-4 wh (watt-hour), atau 9.8692x10-3 liter-atmosfer. Berkat
penemuan-penemuannya Joule menerima Medali Emas Copley, menjadi anggota Royal
Society –sebuah Lembaga Ilmu Pengetahuan Inggris yang pernah dipimpin Newton
selama 25 tahun. Selain itu, Joule juga menjadi Presiden Asosiasi Kemajuan Ilmu
Pengetahuan di Inggris.
Kalor
mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
lain dengan suhu yang lebih rendah. Satuan kalor yang masih umum dipakai sampai
saat ini yaitu kalori. Satu kalori didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1°C. Terkadang satuan yang digunakan
adalah kilokalori (kkal) karena dalam jumlah yang lebih besar, di mana 1 kkal =
1.000 kalori. Satu kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1 °C.
Pada tahun 1800-an, seorang
ilmuwan dari Inggris, James Prescott Joule (1818 - 1889) melakukan sejumlah
percobaan yang penting untuk menetapkan pandangan bahwa kalor merupakan bentuk
transfer energi. Percobaan ini membuktikan bahwa apabila suatu bentuk energi
diubah menjadi bentuk energi lain, maka tidak ada energi yang musnah. Salah
satu bentuk percobaan Joule ditunjukkan secara sederhana seperti pada gambar di
atas.
Inilah
percobaan Joule yang paling terkenal, yang pada dasarnya tidak akan melibatkan
arus listrik. Peralatannya terdiri atas roda jantera kuningan yang memutar air
didalam wadah tembaga. Roda jantera diputar oleh sebuah beban yang dijatuhkan.
Ketika jatuh, beban tadi memiliki energi mekanis atau gerak. Joule menjatuhkan
beban tadi berkali – kali. Mekanisme kerja alatnya adalah pada waktu jatuh,
beban memutar roda jantera dan mengaduk air. Setiap kali beban jatuh, suhu air
akan naik. Jumlah kenaikannya bergantung pada jarak beban yang dijatuhkan. Hal
ini membuktikan bahwa energi gerak beban yang dijatuhkan. Hal ini membuktikan
bahwa energi gerak beban yang dijatuhkan berubah menjadi energi panas dalam
air. Kenaikan suhu yang sama juga bisa diperoleh dengan memanaskan air di atas
kompor. Joule menentukan bahwa sejumlah kerja tertentu yang dilakukan selalu
ekivalen dengan sejumlah masukan kalor tertentu. Secara kuantitatif, kerja
4,186 joule (J) ternyata ekivalen dengan 1 kalori (kal) kalor. Nilai ini (4,186
J = 1 kal) dikenal sebagai tara kalor
mekanik.
Dari
hasil percobaannya dengan tujuan untuk menentukan kesetaraan antara kalor dan
energi, Joule menyimpulkan hubungan antara kalor dan usaha yaitu sebagai
berikut :
a. Kalor
merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari lingkungan ke suatu
sistem atau sebaliknya karena ada perbedaan suhu antara suatu sistem dengan
lingkungannya. tanpa pengaruh dari luar, kalor akan selalu berpindah dari suhu
yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah. Misalnya, perpindahan kalor saat
pendinginan sebuah mesin kendaraan.
b. Usaha
juga merupakan suatu bentuk perpindahan energi melalui gaya yang dilakukan
sistem pada lingkungan atau sebaliknya dimana titik tangkap gaya mengalami
perpindahan. Misalnya, usaha pada beban yang bergerak ke bawah.
Pada
percobaan Joule tersebut, terjadi kenaikan suhu air yang dapat disebabkan oleh
adanya aliran kalor akibat usaha yang dilakukan. Perubahan suhu air, tentu akan
menyebabkan perubahan energi kinetik partikel – partikel air dan pada akhirnya
akan mengakibatkan perubahan energi dalam air. Energi dalam didefinisikan
sebagai jumlah total energi kinetik partikel – partikel zat dalam suatu sistem.
C. THOMSON DAN HUKUM KEKEKALAN ENERGI
THOMSON
(1824 –
1907)
William
Thomson lahir di Belfast, Irlandia, pada tanggal 26 Juni 1824. Dia adalah anak
ke-4 dari tujuh bersaudara, anak James Thomson, guru dan penulis buku pelajaran
matematika. William dan saudaranya yang lebih tua, James, sangat berbakat.
Keduanya masuk Universitas Glasgow pada usia 10 dan 11 tahun. Tahun 1846, saat
berusia 22 tahun, Thomson menjadi profesor dalam ilmu fisika (dulu disebut
filsafat alam) di Universitas Glasgow.
Tahun
1847, untuk pertama kalinya Thomson mendengar karya James Joule mengenai
hubungan panas dan gerak mekanis. Asas penyimpanan tenaga dalam karya Joule
kelak dikenal sebagai Hukum Termodinamika Pertama. Meskipun Joule diakui
sebagai penemu utama termodinamika, Thomsonlah yang "memantapkan
termodinamika menjadi disiplin ilmu yang resmi dan merumuskan hukumnya yang
pertama dan kedua dengan terminologi yang tepat."
Hukum
Termodinamika Pertama menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan maupun
dimusnahkan, tetapi bentuknya dapat diubah. Artinya, jumlah tenaga/zat di alam
semesta adalah tetap. "Hukum ini secara meyakinkan mengajarkan bahwa alam
semesta tidak menciptakan diri sendiri! Struktur alam semesta sekarang adalah
hasil konservasi, bukan inovasi sebagaimana dinyatakan oleh teori
evolusi."Tahun 1851, Thomson menerbitkan tulisan berjudul "On the Dynamical Theory of Heat",
yang mendukung teori Joule mengenai panasdan gerak. Tulisan ini merupakan
langkah penting dalam prosesperpaduan bagian fisika yang terpisah-pisah. Karya
ini juga memuat Hukum Termodinamika Kedua versi Thomson. (Tanpa diketahui
Thomson,tahun sebelumnya, ahli fisika Jerman, R.J.E. Clausius sudah mengajukan hukum
yang sama dengan Hukum Termodinamika Kedua versi Thomson.)
Hukum Kedua Termodinamika juga disebut Hukum Peluruhan
Energi. Asasuniversal yang mendasari hukum ini menunjukkan bahwa semua
sistem,jika tidak diprogram sebelumnya atau tidak diatur dengan tepat,cenderung
berubah dari keadaan teratur menjadi tidak teratur. Inimenunjukkan bahwa secara
keseluruhan, alam semesta berprosesterus-menerus menuju kondisi di mana
pengaturan semakin berkurang.Ringkasnya, hukum termodinamika menunjukkan bahwa
"jumlah tenaga dialam semesta tidak berubah, tapi tenaga yang ada
senantiasa berkurang."
Energi disipasi adalah energi yang hilang dalam suatu
sistem. Hilang dalam arti berubah menjadi energi
lain yang tidak menjadi tujuan suatu sistem. Contohnya, energi panas yang
timbul akibat gesekan, Energi listrik yang terbuang akibat adanya hambatan pada
kawat penghantar.Energi panas pada
trafo. trafo itu dikehendaki untuk mengubah tegangan. Namun pada kenyataan
timbul panas pada trafo. Panas ini dapat dianggap energi disipasi.
BAB II
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Ada beberapa kesimpulan
yang dapat kita tarik dqari
makalah ini, yaitu :
Bahwa Hukum Kekekalan
Energi pada dasarnya merupakan hukum yang dikenalkan oleh Faraday melalui teori
listrik magnet yang dikemukakannya. Meskipun, beberapa pendapat para ahli
mengatakan bahwa masih ada tokoh – tokoh lain sebelum Faraday yang melakukan
penelitian terlebih dahulu.
Bunyi dari hukum kekekalan energi adalah : “energi
tidak dapat diciptakan
maupun
dimusnahkan, tetapi bentuknya dapat diubah”.
Tokoh – tokoh yang
berperan penting dalam asal mula hukum kekekalan energi selain Faraday adalah James Prescott Joule, William
Thomson, Dr. Mayer of Heilbronn.
B.
SARAN
Bahwa dalam makalah
ini sebaiknya perlu diulas kembali mengenai berbagai percobaan yang
dilakukan oleh setiap tokoh yang berperan penting dalam teori – teori yang
terkait dengan hukum kekekalan energi tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Kekekalan_energi
(online) 09 Mei 2012
http://priyadi.net/archives/2007/12/12/hukum-kekekalan-energi/
(online) 09 Mei 2012
http://haqiqie.wordpress.com/2007/12/31/hukum-kekekalan-energi-yang-kekal-dan-yang-abadi/
(online) 09 Mei 2012
http://www.scribd.com/doc/56041220/Bunyi-Hukum
(online) 09 Mei 2012
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/11/biografi-james-prescott-joule.html
(online) 09 Mei 2012
terimakasih mbak. bermanfaat sekali....
BalasHapus