LAPORAN
PENGAMATAN MENGENAI
“APA
YANG MENYEBABKAN TERJADINYA GERHANA?”
A.
Tujuan
· Mengetahui
bagaimana proses terjadinya gerhana.
· Mengetahui
macam-macam gerhana matahari dan gerhana bulan.
B.
Alat
dan Bahan
· Senter
dengan cahata yang kuat, OHP atau sumber cahaya kuat yang lain.
· Bola
besar pejal berwarna dengan diameter sekitar 20 cm.
· Bola
karet atau plastic busa (sterofoam) kecil dengan diameter sekitar 5 cm.
· Jarum
rajut.
C.
Landasan
Teori (Konsep)
Menurut
para ahli astronomi, Gerhana merupakan proses tertutupnya matahari atau bulan
secara tiba-tiba. Gerhana dibedakan menjadi dua, yaitu gerhana bulan dan
gerhana matahari.
Gerhana
bulan terjadi karena sinar matahari yang menuju bulan terhalang bumi. Karena
sinar matahari mengarah ke bumi, di belakang bumi terbentuklah bayangan, yaitu
bayangan gelap total (umbra) dan bayangan redup (penumbra). Gerhana bulan total
terjadi jika bulan berada pada daerah umbra. Jika bulan berada di daerah
penumbra, gerhana yang terjadi adalah gerhana bulan sebagian atau gerhana
parisal. Gerhana bulan terjadi pada waktu malam hari. Proses terjadinya gerhana
bulan dapat dilihat pada gambar berikut. Jika kita lihat gambar di bawah,
gerhana bulan terjadi jika posisi Matahari - Bumi - Bulan berada dalam satu
garis.
Selanjutnya,
Gerhana matahari terjadi jika bulan melintas di antara Bumi dan Matahari. Bumi
yang berada di daerah umbra akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan
bumi yang berada di daerah penumbra akan mengalami gerhana matahari sebagian
(parsial). Gerhana matahari terjadi pada waktu siang hari. Proses terjadinya
gerhana matahari dapat dilihat pada gambar berikut. Kita lihat bahwa posisi
Matahari - Bulan - Bumi berada pada satu garis lurus.
Gerhana matahari ada 3,
yakni :
· Gerhana
Matahri Total
Terjadi apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari
ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan.
· Gerhana
Matahari Sebagian
Terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari piringan Matahari.
· Gerhana
Matahari Cincin
Terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran
piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari.
Gerhana bulan terbagi menjadi 3, yaitu :
· Gerhana
Bulan Total
Pada jenis gerhana ini, bulan
akan tepat berada di daerah umbra. Umbra adalah bayangan inti yang berada di
bagian tengah sangat gelap
pada saat terjadi gerhana bulan.
· Gerhana
Bulan Sebagian
Pada jenis gerhana bulan ini, tidak seluruhnya
bagian bulan terhalangi dari matahari oleh bumi. Sedangkan permukaan bulan yang
lain berada di daerah penumbra.
· Gerhana
Bulan Penumbra
Pada jenis gerhana bulan ini,
seluruh bagian bulan berada di dalam penumbra. Sehingga bulan hanya dapat
terlihat dengan warna yang suram.
D.
Prosedur
· Tusukkan
jarum rajut pada bola kecil sehingga Anda dapat memegangnya di antara sumber
cahaya dan bola besar (untuk mendapat hasil yang lebih baik, kita dapat
mengganti bola besar dengan kertas putih ataupun dinding tembok) tanpa
terbentuk baying-bayang tangan Anda.
· Pegang
bola kecil diantara sumber cahaya dan bola besar / kertas putih / dinding
tembok, dan atur jaraknya sedemikian sehingga bola kecil memberi bayang-bayang
hitam di tengah-tengah dan baying-bayang abu-abu di bagian tepi.
E. Hasil Pengamatan
· Pada
gambar 1, senter mewakili matahari, bola kecil sebagai bulan, dan bola besar
sebagai bumi. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa adanya bayang-bayang hitam
pada bola besar akibat cahaya dari senter tertutupi oleh bola kecil.
Bayang-bayang ini hitam di bagian tengah dengan bayang abu-abu di
sekelilingnya.
· Pada
gambar 2 dan 3, kami mengganti bola besar dengan kertas putih. Dan bola kecil
kami gantikan dengan bola besar. Sehingga kedudukan bumi diwakili oleh kertas
putih dan bulan diwakili oleh bola besar. Dari hasil pengamatan, ketika cahaya
dari senter mengenai bola besar, maka terlihat adanya bayangan hitam pada
kertas putih. Dimana bayangan itu hitam di bagian tengah dan abu-abu di bagian
tepinya.
F.
Penjelasan
Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan bahwa adanya bayangan hitam yang
terbentuk di permukaan bola atau kertas putih. Dimana bayangan ini terdiri dari
bayangan hitam di bagian tengah dan bayangan abu-abu di bagian tepi. Dalam
konsep gerhana, bayangan hitam ini disebut umbra sedangkan bayangan abu-abu
disebut penumbra.
Adapun
pengamatan yang dilakukan merupakan simulasi dari proses terjadinya gerhana
matahari. Dimana posisi bulan berada tepat di antara matahari dan bumi, yakni
berada pada satu garis lurus. Sehingga cahaya yang terpancar dari matahari ke
bumi tertutupi oleh bulan, oleh karena itu di bumi terdapat daerah yang terkena
bayang-bayang.
Bumi yang berada
di daerah umbra (bayangan hitam pekat) akan mengalami gerhana matahari total,
sedangkan bumi yang berada di daerah penumbra (bayangan abu-abu) akan mengalami
gerhana matahari sebagian (parsial).
Sedangkan untuk
gerhana bulan, proses terjadinya yakni pada saat bumi berada tepat diantara
matahari dan bulan. Karena cahaya matahari yang menuju bulan terhalang bumi,
maka di belakang bumi terbentuklah bayangan, yaitu bayangan gelap total (umbra)
dan bayangan redup (penumbra).
G.
Pertanyaan
1. Apa
artinya bila sesuatu mengalami gerhana?
Jawab:
Jika sesuatu (benda
angkasa) mengalami gerhana artinya benda angkasa tersebut bergerak ke dalam
bayangan sebuah benda angkasa lain dan berada dalam satu garis lurus.
2. Supaya
gerhana matahari terjadi, bagaimanakah semestinya letak bumi, bulan dan
matahari?
Jawab:
Gerhana matahari terjadi ketika posisi
bulan terletak di antara bumi dan matahari sehingga menghalangi sebagian atau
seluruh cahaya matahari. Gerhana matahari merupakan peristiwa jatuhnya
bayang-bayang bulan ke permukaan bumi akibat terhalangnya sinar matahari menuju
bumi oleh bulan. Kondisi ini terjadi jika matahari-bulan-bumi berada dalam satu
garis lurus serta bulan terletak di sekitar titik potong antara bidang edar
bulan mengelilingi bumi dan bidang edar bumi mengelilingi matahari.
Perubahan ukuran piringan bulan dan matahari itu terjadi akibat lintasan
bumi mengelilingi matahari dan lintasan bulan mengelilingi bumi yang sama-sama
berbentuk elips. Lintasan elips pulalah yang membuat jarak matahari-bumi dan
jarak bulan-bumi berubah secara periodik.
3. Dapatkah
semua orang di bumi melihat gerhana matahari pada waktu yang bersamaan?
Jawab:
Bayang-bayang bulan yang jatuh ke permukaan bumi memiliki
dua bagian, yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan tambahan (penumbra).
Penduduk bumi yang dilintasi wilayah umbra tidak akan melihat matahari karena
seluruh sumber cahayanya ditutupi bulan. Adapun jika berada di daerah yang
dilalui penumbra, mereka masih dapat melihat sebagian sinar matahari.
4. Kapan
(pada waktu siang atau malamkah) gerhana matahari dapat diamati?
Jawab:
Gerhana matahari dapat diamati pada siang hari.
5. Bagaimana
letak bumi, bulan dan matahari agar gerhana bulan dapat terjadi?
Jawab:
Agar gerhana bulan dapat terjadi, maka bumi harus berada di
antara matahari dan bulan.
6. Bagaimana
cara mengamati gerhana matahari agar aman?
Jawab:
Satu hal yang
harus diperhatikan saat mengamati matahari, baik ketika gerhana maupun tidak
gerhana, yaitu jangan melihat matahari secara langsung. Aturan ini berlaku baik
ketika mengamati matahari dengan mata telanjang maupun menggunakan alat optik,
seperti teleskop atau binokuler. Untuk melihat matahari harus menggunakan alat
penapis cahaya yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari yang kuat agar
tidak merusak retina mata. Sinar matahari dapat menimbulkan kebutaan temporer
hingga permanen. Namun, kebutaan yang terjadi tidak seketika setelah melihat
matahari, tetapi perlahan-lahan yang ditandai dengan berkurangnya ketajaman
pandangan.
Cara paling
mudah dan praktis mengamati matahari adalah dengan menggunakan kacamata yang
didesain khusus dan dilengkapi filter yang mampu mengurangi intensitas sinar
matahari. Namun, penggunaan kacamata ini harus memerhatikan kualitas filter
yang digunakan. Filter yang berkualitas rendah membuat pengamatan matahari
hanya dapat dilakukan beberapa detik yang harus diselingi jeda untuk
mengistirahatkan mata selama beberapa menit. Jangan melihat matahari dengan
menggunakan kacamata hitam biasa. Kacamata hitam umumnya didesain hanya untuk
mengurangi silau, bukan untuk mengurangi intensitas cahaya matahari yang kuat.
Bagi yang ingin
mengamati matahari dengan teleskop atau binokuler, jangan lupa untuk melapisi
lensa yang langsung menghadap ke matahari dengan filter matahari. Filter ini
juga tersedia di sejumlah toko peralatan astronomi. Jika tidak, pengguna
teleskop atau binokuler dapat mengamati citra gerhana dengan melihat
proyeksinya. Cara ini dilakukan dengan mengarahkan lensa obyektif teleskop ke
matahari dan mengarahkan bayangan yang muncul dari lensa okulernya pada sebuah
kertas. Citra gerhana pada kertas itulah yang diamati, bukan melihat matahari
melalui lensa okuler teleskop.
Cara lain yang
agak sedikit membutuhkan usaha adalah dengan membuat kamera lubang jarum atau
pinhole. Kamera dapat dibuat dengan menggunakan kardus yang diberi lubang yang
dilapisi kertas aluminium untuk mengarahkan sinar matahari. Pada bagian yang
berseberangan dengan sisi kardus yang dilubangi, tempatkan kertas putih untuk
memproyeksikan sinar matahari. Citra pada kertas itu yang dapat
diamati.
Setelah
peralatan untuk mengamati matahari siap, langkah selanjutnya adalah memilih
lokasi pengamatan. Pilih lokasi yang memiliki horizon yang luas. Puncak gedung
tinggi, gunung, dan pantai merupakan salah satu pilihan terbaik. Kendala utama
saat mengamati matahari adalah cuaca. Karena awan tipis, apalagi mendung,
menjadi ancaman utama dalam menikmati fenomena alam ini.
H.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar